Friday, December 19, 2008

Mengubah Putus Asa Menjadi Optimis

Penasaran dengan apa yang saya baca tadi pagi bahwa keberhasilan hanya bisa diraih oleh mereka yang tidak mengenal kata putus asa, malamnya saya melanjutkan membaca buku dan menemukan kiat untuk mengubah putus asa menjadi optimis.

Kisah-kisah berikut ini menginspirasi saya untuk mengubah putus asa menjadi optimis.

1. mengambil langkah positif

Jangan larut dengan kekecewaan! segeralah ambil langkah positif. Kesimpulan ini didapat dari kisah seekor burung yang membuat sarang sebagai berikut:

Dikisahkan seorang penyair suatu hari pergi berjalan-jalan di sebuah taman dan melihat serpihan sarang burung terhempas di atas rumput. Badai telah menghempaskan sarang itu dari pohon dan sekaligus menghancurkannya. Selagi memikirkan nasib sarang burung yang telah hancur, ia mendongakkan kepalanya ke atas pohon, ia sangat terpana karena di atas sana tampak sarang burung baru sudah bertengger di atas ranting pohon.

Rupanya burung itu tidak sempat terlarut oleh kekecewaan, mereka terpacu untuk segera mengatasi masalah yang dihadapi, dan saat ini burung tersebut sedang menikmati sarang barunya.

2. mulailah berpikir positif

Cobalah untuk berpikir positif, yakinlah bahwa kita akan berhasil (kalau kita tidak yakin berarti kita sudah gagal duluan).

Kisahnya adalah mengenai seekor kuda balap bernama Man O’War. Diusianya yang baru 2 tahun, ia telah berhasil memenangkan 6 kali perlombaan. Tetapi pada tahun 1919, untuk pertamakalinya ia dikalahkan oleh kuda lain bernama Upset. Mengapa? Simak kisahnya berikut ini:

Hari itu di luar kebiasaan, kuda dibiarkan menunggu di luar palang sampai 5 menit sebelum perlombaan. Man O’War yang selalu diserang gugup pada saat sebelum pertandingan dimulai, melakukan start yang buruk. Ketika kuda-kuda lainnya sudah menghambur ke luar palang, ia baru berada di urutan ke 5 dari 7 kuda lainnya.

Kuda-kuda yang sudah biasa memenangkan perlombaan sering merasa gugup dan bahkan langsung menyerah kalau startnya sudah salah. Tetapi tidak demikian halnya dengan Man’O War. Dengan tenangnya ia mencoba menyusul lawan-lawannya. Ketika sampai di pertengahan finish, ia telah berhasil ke posisi ke 4. Dan ketika tinggal sepertiga dari garis finish ia telah berpindah ke posisi ke 3. Saat kuda-kuda hamper mencapai garis finish, ia telah berhasil menempati posisi kedua. Hanya tinggal 10 langkah dari garis finish, kepalanya menempati posisi kedua. Hanya tinggal 10 langkah dari garis finish, kepalanya telah sejajar dengan pelana Upset. Seandainya saja garis finishnya masih agak jauh, mungkin ia dapat menyusulnya dan memenangkan perlombaan.

Tapi ceritanya belum habis sampai di situ saja. Setahun kemudian dengan telak Man’O War dapat mengalahkan Upset.

3. mengambil pelajaran dari contoh-contoh positif

Salah satu kiat mengatasi kegagalan adalah dengan mengambil pelajaran atau contoh-contoh positif dari mereka yang gigih.
Contoh bisa ditemukan dimana saja, bisa dari orang yang kita kenal secara langsung, bisa dari buku, atau dari lingkungan disekitar kita.

Kisah berikut menceritakan tentang Tamerlane, seorang kaisar Mongolia pada abad ke 14 yang mengambil pelajaran dari contoh positif:

Dikisahkan bala tentaranya berhasil dilumpuhkan musuhnya, akibatnya merekapun tercerai berai. Kaisar Tamerlane bersembunyi di sebuah gudang makanan ternak sementara pasukannya melarikan diri ke luar negeri.

Saat ia terkulai diliputi rasa sedih dan putus asa, Tamerlane mengamati seekor semut yang tengah berusaha mendorong serpihan jagung naik ke atas tembok. Ukuran butiran jagung itu sendiri lebih besar dari tubuhnya. Ia menghitung telah 69 kali si semut berusaha membawa jagung tersebut naik ke tembok, dan setiap kali itu pula ia terjatuh. Baru pada hitungan ke 70 kalinya ia berhasil mendorong serpihan jagung tersebut naik ke tembok.

Tamerlane terhenyak bangkit dari duduknya dan berteriak! Kalau begitu, ia pun akhirnya menang! Dan benar, ia berhasil!

Setelah mengumpulkan kekuatannya kembali dengan mudah ia mengalahkan musuhnya. Daerah kekuasaannya kemudian meluas dari Laut Hitam sampai ke wilayah hulu sungai Gangga.

4. Mengembangkan Sikap Gigih

Disini saya diingatkan untuk Jangan sekali-kali meremehkan sikap gigih. Sifat ini merupakan salah satu sifat yang harus dipupuk guna mengatasi rasa putus asa.

Ada tujuh kiat yang dapat membantu mengembangkan dan meningkatkan kegigihan:

a. tujuan pasti;langkah awal paling penting untuk mengembangkan sikap gigih adalah memiliki tujuan yang pasti.

b. niat;sikap gigih dalam mengejar apa yang ingin di raih akan lebih mudah jika dilakukan dengan niat

c. target;target dan rencana yang telah ditentukan akan mengembangkan sikap gigih

d. Pengetahuan yang akurat;dengan pengetahuan yang akurat mengenai rencana yang ingin kita wujudkan, kegigihan untuk mewujudkan akan lebih terarah.

e. kerjasama;kegigihan akan terpupuk jika kita juga senantiasa menunjukkan sikap simpati, pengertian serta mau bekerjasama dengan orang-orang lain.

f. tekad;Tekad untuk mengarahkan seluruh rencana agar bisa terwujud akan semakin memantapkan sikap gigih.

g. kebiasaan;sikap gigih bisa terbentuk karena factor kebiasaan. Munculnya sikap tersebut didapat melalui pengalaman hidup sehari-hari.

1 comment:

  1. terkadang rasanya susah sekali untuk terus berpikir positif, rasanya lebih mudah untuk melihat kemungkinan-kemungkinan buruknya :(

    terima kasih atas tips-tipsnya Pak Pras :)

    ReplyDelete