Resep wedang secang ini saya dapat dari pameran flora dan fauna di lapangan Banteng Jakarta kalau tidak salah sekitar tahun 2004 lalu (biasanya pameran flora dan fauna diselenggarakan setiap bulan Agustus).
Resepnya ditulis dalam selembar kertas warna hijau dan dikemas dalam plastik dengan beberapa rempah-rempah seperti; kayu secang, Cabe Jawa, Kemukus, Kapulaga, Cengkeh, kayu manis, sereh dan jahe. Konon wedang secang merupakan ramuan tradisional yang dapat menyegarkan tubuh hehehe.
Resep itu sekarang sudah hilang, namun untuk sekedar melepas kangen, saya sering mencobanya (dan kadang-kadang juga saya bikin saat tamu keluarga datang ke rumah).
Bahan wedang secang mudah di dapat. Saya membelinya di Pasar Jatinegara.
Resepnya ditulis dalam selembar kertas warna hijau dan dikemas dalam plastik dengan beberapa rempah-rempah seperti; kayu secang, Cabe Jawa, Kemukus, Kapulaga, Cengkeh, kayu manis, sereh dan jahe. Konon wedang secang merupakan ramuan tradisional yang dapat menyegarkan tubuh hehehe.
Resep itu sekarang sudah hilang, namun untuk sekedar melepas kangen, saya sering mencobanya (dan kadang-kadang juga saya bikin saat tamu keluarga datang ke rumah).
Bahan wedang secang mudah di dapat. Saya membelinya di Pasar Jatinegara.
Resepnya mudah diingat, hampir semuanya serba lima dan satu;
1. Lima biji Cabe Jawa
2. Lima biji Kemukus
3. Lima biji Kapulaga
4. Lima biji cengkeh
5. Satu ruas jari jahe
6. Satu potong kayu manis secukupnya
7. Satu jumput kayu secang secukupnya
8. 3 s.d. 5 gelas air putih (bergantung selera kepekatan ramuan), saya lebih menyukai 5 gelas.
2. Lima biji Kemukus
3. Lima biji Kapulaga
4. Lima biji cengkeh
5. Satu ruas jari jahe
6. Satu potong kayu manis secukupnya
7. Satu jumput kayu secang secukupnya
8. 3 s.d. 5 gelas air putih (bergantung selera kepekatan ramuan), saya lebih menyukai 5 gelas.
Kesemua bahan tersebut dicuci bersih dan tiriskan (kecuali air, sebaiknya air tidak usah dicuci dan ditiriskan ya hehehe). Sebenarnya masih ada satu bahan lagi yaitu sereh, tetapi saya jarang menggunakannya.
Rebus seluruh bahan hingga mendidih. Agar sari atau zat-zat yang terkandung dalam rempah-rempah tersebut keluar secara maksimal, gunakan api kecil. Tunggu hingga mendidih dan aroma harum tercium oleh kita.
Wedang secang ini warnanya merah, warna merah ini berasal dari kayu secang.
Untuk merebusnya, sebaiknya gunakan alat perebus yang terbuat dari gerabah, saya punya dua gerabah 1 yang besar khusus untuk merebus jamu dan 1nya lagi yang lebih kecil untuk membuat wedang secang.
Gerabah yang sering saya gunakan untuk membuat wedang secang semakin lama semakin harum, mungkin ini salah satu keunggulan dari gerabah yang cenderung menyimpan aroma.
Wedang secang bisa disajikan panas atau dingin. Untuk pemanis rasa, kita bisa menggunakan gula batu, gula putih atau bisa juga madu. Saya menggunakan madu. Gula batu, gula putih atau madu tidak turut direbus, tetapi dicampur tersendiri dalam gelas.
jika dinikmati siang atau sore tambahkan Es batu, kesegaran alami bakal kita dapatkan, wah… jadi pengen bikin wedang secang lagi nih.
No comments:
Post a Comment