Bosan dengan jajanan Mie Tektek di luar rumah? Bagaimana kalau kita membuatnya sendiri di rumah? Yuk kita coba buat. Tidak sekadar membuat, tetapi juga kita ciptakan variasi suasana memasak yang lain dari sekadar rutinitas sehari-hari, masak pake peralatan masak yang unik termasuk alat perlengkapan makannya, tidak perlu yang mahal! Yang murah juga oke.
Nah, Resep Mie Tektek yang kami coba sajikan ini telah sedikit dimodifikasi dari resep Mie Tektek dalam buku “Kitab Masakan Sepanjang Masa” terbitan Demedia Pustaka yang disusun oleh Tim Dapur Demedia. Buku ini pantas disebut kitab karena memuat kurang lebih 1.200 resep masakan yang tertuang dalam 1012 halaman. Isinya pun dijamin komplet dan bervariasi, mulai dari hidangan tempo dulu, masakan sehari-hari, aneka salad, hidangan mie, aneka nasi, aneka sayur, aneka ikan dan daging, kudapan hingga hidangan pencuci mulut. Hidangan ala barat, asia, hingga hidangan ala penjuru Nusantara juga tersaji di dalamnya.
Bahan:
350 gram mie instan (atau mie telor kering); minyak zaitun secukupnya untuk menumis (atau minyak goreng biasa); 3 butir telur kocok lepas; 5 lembar kol, iris halus; 1 ikat caisim, potong-potong; 1 buah tomat, potong-potong; 10 biji cabe rawit biarkan utuh; 5 potong filet ayam, potong kecil; 3 sdm kecap manis
Haluskan:
4 butir bawang merah; 2 siung bawang putih; ½ sdt merica butir; 2 butir kemiri; 3 cabe keriting; 1 ½ sdt garam; ½ kotak kecil bumbu kaldu ayam;
Bahan tersebut kami masak di atas tungku gerabah “Turbo” oleh-oleh dari Plered-Purwakarta.
Saya menyebutnya Tungku Turbo karena bisa menghasilkan pembakaran secara turbo hehehe.
Ketika pertama kali saya melihat tungku unik ini di Plered, saya langsung tertarik membeli karena terpikat dengan lubang udara masuk yang dibuat agak memanjang seolah didisain khusus untuk memasukkan udara secara maksimal, dinding bagian bawah dibuat agak cembung seolah ingin menggerakkan udara masuk agar menghasilkan proses pembakaran yang maksimal, uniknya dinding atas pembakaran relative tinggi dan tertutup kecuali di bagian depan terdapat bukaan dengan tutup lubang kecil.
Ketika diuji coba menggunakan arang dan briket arang (keduanya dari tempurung kelapa), di luar dugaan ternyata setelah bara api terbentuk dan muncul api, tungku tidak perlu lagi di kipas. Udara secara otomatis mengalir masuk dari lorong panjang dan langsung menuju ruang pembakaran menciptakan pancaran api yang cukup kencang seperti kompor gas.
Saya hanya sedikit menggunakan arang dan beberapa kotak briket, tetapi api yang dihasilkan tungku sungguh luar biasa, makin lama api semakin menyebar rata dengan kecepatan pancaran yang “Turbo” tanpa dikipas.
Semula kedua anak saya mengira tungku ini cuma untuk hiasan, mereka tidak menyangka ternyata tungku tersebut bisa digunakan untuk masak di rumah.
Kelebihan dari tungku gerabah Turbo ini kita tidak perlu mengipas-ngipas api sehingga kita bisa berkonsentrasi pada bahan yang kita masak.
Cara memasak:
Rebus mie instan sampai matang, tiriskan dan sisihkan. Panaskan minyak zaitun, masukan bumbu halus, tumis sampai harum dan matang;
Masukkan fillet ayam, tumis sebentar; masukan telur, aduk sampai telur matang menjadi orak-arik;
Tambahkan irisan kol, tomat, cabe rawit dan caisim; beri air dan kecap manis, didihkan;
Masukan mie, lalu masak sebentar sampai kuah mendidih;
Angkat dan sajikan dalam mangkok batok kelapa, wuih… sedaap.
Nah sederhana bukan? Racikan aneka bumbu dan bahan sehari-hari yang dicampur menjadi satu ditambah variasi cara memasak dan menyajikan, bisa menghasilkan masakan dengan sensasi yang luar biasa, yuk jadikan memasak sebagai salah satu sarana rekreasi keluarga.
Selamat mencoba…